Something to Think

We do not know what will going to happen to us since Allah already decide our Qada and Qadar...today, we are really enjoying our life with 'nikmat' that Allah gave to us and we feel that, we don't want to leave this world alone. But all these things will come in reality. Sometimes, we always request the things that we don't have and badly want it but in reality, we're not prepare for the things that already Allah state for us, which is die....

Truly, when I heard about a death in any news,  the person who already passed away of course he/she die not expect that he/she will die on that time. Allah will take back the things that He create  anytime or anywhere that He want. So, are we prepare for it? Our mind are full with dunya problems until we forget to think about preparation for 'akhirat' . We are too worried about our future in dunya, but did we worried about our future for akhirat? These are 2 different things that we need to point out and understand which one is the most important.. Yes, we cannot neglect our life in 'dunya' since it is a platform for us to achieve a good placement in 'akhirat'.....

I always imagine, how am I when I die..Did I die in a proper manner?or with unexpected moment like an accident...we always searching and believe in 'Jodoh" but we forgot about 'ajal' which is Allah already stated for us since in our mother's womb. Hopefully, Allah will guide us and start to make a preparation for the life after we are not in dunya anymore.....InsyaAllah...

Bismillah...

Antara baik dan jahat, antara menipu dan jujur, antara ikhlas dan keterpaksaan, yang mana aku sebenarnya? antara kebaikan dan keburukan, aku tahu yang mana, tetapi adakah aku mengamalkannya? dalam usaha untuk berubah, dalam usaha untuk berlaku jujur, namum aku tewas..aku tewas dengan alasan keduniaan...

Bila muhasabah, aku menyesal..tapi diibaratkan nasi menjadi bubur. Dalam usaha untuk perbetolkan yang salah, aku tewas..aku menyesal tetapi apakan daya, sudah terlambat untuk perbetolkannya.. EGO? RIAK? dalam diri sudah menjadi kebanggaan hati..apakah harus aku lakukan? aku ingin betolkan keadaan, tp bagaimana?

Aku ingin berubah..aku tekad untuk terus berlaku jujur, merendah diri,...tp bagaimana? mungkin dengan kesilapan itu, aku dihina, diejek,..itu semua hukuman dunia.. adakah Allah masih boleh menerima aku? Aku diibaratkan manusia bertopengkan kebaikan.. hati aku masih belom bersih, masih belom suci dengan kejahatan, masih penuh dengan nota2 hitam...masihkah Allah boleh menerimaku?

Hati aku tidak tenang...adakah ini hukumanMU? dengan apa yang aku lakukan..aku hambaMu yang banyak dosa..

"...Ya Allah, bantulah aku mencari jalanMU, meninggalkan yang ENGKAU larang..Ya Allah, aku ingin berubah, bantulah aku Ya ALLAH..Engkau mengetahui isi hatiku..ampunilah aku.."

Hatiku Sakitkah?

Mengapakah mereka kata RINDU adalah perkataan jiwang semata.

Wahai angin lalu, sudikah kau menolong aku? Khabarkan rinduku kepadanya.

Bisikkanlah rasa rindu yang teramat kasih hingga bergetar selurh tubuhnya. 

Aku bukan orang kuat!!

Apatah lagi mempunyai hati sekuat batu. Aku juga insan lemah. punya perasaan. punya naluri           keperempuanan yang amat mendalam. Rindu buat hatiku menjadi sakit, membuatkan aku 'angau'.

   Aku cuba pendam perasaan ini. aku simpan dalam sedalamnya perasaan ini. 

   Tapi hati tidak mampu menolak. Racun itu semakin merebak hingga membisa ke tulang sumsum. 

   Maniskah rindu itu? atau amat cukup untuk membuatkan diri tersiksa?

Semua itu dilema tidak boleh dicabut dengan sewenangnya dari hati yang mempunyai pemikiran kompleks, yang bernama

P.E.R.E.M.P.U.A.N.....akukah??